PANGKALPINANG,SKT.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan menyebut perekonomian di Provinsi Bangka Belitung (Babel) khususnya Kota Pangkalpinang sedang tidak baik-baik saja usai polemik pertambangan timah yang terjadi belakangan ini.
Hal ini dikatakannya saat menjadi narasumber dalam acara dialog Ruang Tengah bersama Bangka Pos Group, Selasa (2/7/24).
Lusje memaparkan bahwa dampak yang diakibatkan dari polemik pertambangan timah ini sangat terasa apalagi bagi kota Pangkalpinang yang mengandalkan sektor perdagangan dan jasa.
”Kita lihat bahwa di cafe-cafe yang ada di Kota Pangkalpinang yang biasanya sore sampai malam itu ramai, sekarang saya sering lihat agak sedikit menurun,” ujarnya.
Tak hanya itu, dampak tersebut juga berpengaruh pada capain pendapatan asli daerah (PAD) yang kurang dari target.
Lusje menyebut capaian PAD saat ini baru diangka 42 persen yang normalnya sudah 50 persen di pertengahan tahun.
Guna mengatasi hal tersebut, Ia meminta agar pemerintah pusat dapat melakukan intervensi untuk kembali membantu menggeliatkan ekonomi di Babel akibat polemik pertambangan timah yang menjadi tumpuan sebagian besar masyarakat.
“Tolong dong kita Bangka Belitung misalnya sama meeting-meeting pusat diarahkan ke sini. seluruh Indonesia di undang ketika itu Hotel bisa penuh sekalian mereka mereka meeting dan membeli oleh-oleh di sini itu bisa menaikkan income perekonomian,” pinta Lusje.(Tim)
(Diskominfo Pangkalpinang)