PANGKALPINANG,SKT.COM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Optimalisasi Penyelenggaraan Jaringan Trayek Perintis dan Tol Laut dalam Mendorong Pengembangan Kawasan Pelabuhan”.
Acara ini digelar di Ruang Pasir Padi, Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dan dihadiri oleh Dinas Perhubungan kabupaten/kota se-Babel, Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten/Kota se- Babel, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten/Kota se- Babel , KSOP Pangkal Balam, Tanjung Pandan, Muntok Dan KUPP Sadai , Kadin Provinsi Kepulauan bangka Belitung serta pemangku kepentingan lainnya.
Melalui sosialisasi ini program trayek perintis dan tol laut menjadi bagian penting dalam meningkatkan konektivitas di wilayah Bangka Belitung. Dengan wilayah yang terdiri dari pulau-pulau, optimalisasi jaringan trayek ini berperan strategis dalam memperlancar arus barang dan orang, menurunkan disparitas harga, serta mendorong pertumbuhan kawasan pelabuhan sebagai pusat ekonomi regional.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Eko Kurniawan dalam sambutannya mengatakan, tol laut merupakan salah satu program strategis nasional berdasarkan Perpres Nomor 27 Tahun 2021
“Tol laut merupakan salah satu program strategis nasional Indonesia ini sesuai dengan Perpres Nomor 27 Tahun 2021 dimana pemerintah pusat dan pemerrintah daerah bekerjasama menetapkan rute tol laut,” ungkap Eko Kurniawan.
“Tol laut merupakan program pengangkutan logistik dan orang yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia dengan tujuan memperlancar distribusi barang khususnya bahan pangan ke seluruh wilayah Indonesia,” jelas Eko.
Lanjut Eko, Tol laut juga dipandang sangat membantu dalam membantu disparitas harga yang berdampak dalam menurunkan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat di daerah wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ungkap Eko merencanakan 4 pelabuhan yang akan diusulkan dalam Jaringan Trayek Tol Laut yaitu Pelabuhan Belinyu, Tanjung Ular, Sadai dan Tanjung Batu.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asban Aris yang diwakili Sekretaris Dinas Perhubungan Babel Yusron, menyatakan,
“Kegiatan ini bertujuan dalam sinergi dan sinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota pada perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan kewenangannya, agar terintegrasi dan selaras dalam rangka mendukung pencapaian target pembangunan nasional melalui Program Tol Laut,” ungkap Yusron.
Ditambahkannya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar melaksanakan perannya sesuai Perpres Nomor 27 Tahun 2021 dan menindaklanjuti Surat Edaran Mendagri No. 500.7.3/3700/SJ tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah 3TP, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha, pendataan dan penyediaan komoditas/produk unggulan daerahnya, konsolidasi dan kerjasama antar daerah, penyediaan infrastruktur pendukung sesuai kewenangannya pada Pelabuhan Singgah serta penyediaan jalan akses menuju pelabuhan yang menjadi kewenangannya agar pelaksanaan program tol laut yang berkelanjutan untuk merajut konektivitas dalam kelancaran distribusi logistik terlaksana secara optimal.
Selain itu Yusron mengatakan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar melaporkan pelaksanaan dan rencana kegiatan program tol laut kepada Mendagri melalui Dirjen Bina Bangda secara berkala setiap semester dengan format laporan pada Lampiran SE Mendagri dimaksud.(Bw)
Akhirnya provinsi dan kabupaten/kota yang akan mengusulkan adanya layanan trayek tol laut di daerahnya, agar jaringan trayek yang ditetapkan lebih efektif, efiesien, dan berkesinambungan, dapat mengacu pada Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor KP-DJPL 753 Tahun 2023.