DKP Bangka Tengah Menggelar Lomba Bertutur 2025 di Gedung Perpustakaan Daerah Bateng

BABEL.KOBA.SKT.COM – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Bangka Tengah menggelar Lomba Bertutur 2025 yang berlangsung selama dua hari, 19–20 Agustus 2025, di Gedung Perpustakaan Daerah Bangka Tengah, Selasa (19/08/25).

Dengan suara lantang dan penuh percaya diri, 30 peserta perwakilan siswa SD/MI se-Bangka Tengah tampil membawakan kisah-kisah rakyat yang sarat nilai. Lomba Bertutur 2025 yang digelar DKP Bangka Tengah menjadi bukti bahwa semangat literasi dan kecintaan pada budaya lokal terus menyala di dada generasi muda.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa lomba bertutur mungkin terlihat sederhana, namun sejatinya menyimpan kekuatan besar.

“Bertutur bukan sekadar bercerita. Bertutur adalah seni, strategi, dan yang terpenting, jembatan antara guru dan murid, antara nilai dan pemahaman, serta antar-generasi,” jelas Algafry.

Ia juga mengapresiasi semangat para guru yang telah membimbing siswa hingga mampu tampil di ajang Lomba Bertutur Tingkat Kabupaten Bangka Tengah tahun 2025.

“Kepada peserta lomba, para siswa hebat, selamat berjuang. Menang atau kalah bukan yang utama. Yang terpenting adalah keberanian untuk tampil dan berpartisipasi,” pesannya.

Lomba Bertutur 2025 sendiri merupakan ajang kompetisi bercerita untuk siswa SD/MI di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya untuk menumbuhkan minat baca, meningkatkan kemampuan literasi, sekaligus melestarikan budaya lokal.

Selaku penyelenggara, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bangka Tengah, Elly Irsyah, menyampaikan apresiasi serta terima kasih kepada guru pendamping dan peserta yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini.

Menurutnya, lomba bertutur merupakan ajang penting dalam membangun budaya literasi, melestarikan cerita rakyat, sekaligus menanamkan nilai moral kepada generasi muda. Para peserta menampilkan cerita rakyat inspiratif yang diangkat dari khazanah budaya daerah. Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah aspek penting, antara lain kemampuan bertutur, ekspresi, intonasi, serta penguasaan interaksi dengan audiens.

“Dengan semangat literasi yang terus dikembangkan, diharapkan anak-anak Bangka Tengah tumbuh menjadi generasi yang cakap, percaya diri, dan mencintai budaya daerah melalui kegiatan bertutur dan membaca,” tututupnya.(Tim)

 

 

Sumber: Diskominfosta Bateng

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *