PANGKALPINANG. SKT. COM – Cagub Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mengingatkan masyarakat bahwa pentingnya menjunjung tinggi adat istiadat keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Erzaldi, tradisi adat istiadat keagamaan tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan spiritual, tetapi juga mengakar dalam perkembangan sosial dan ekonomi.
“Bangka Belitung merupakan daerah dengan Pluralitas dan keragaman yang memiliki banyak tradisi serta nilai-nilai budaya yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi adalah tradisi adat istiadat keagamaan yang tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan spiritual, tetapi juga mengakar dalam perkembangan sosial dan ekonomi,” tutur Ketua DPD Partai Gerindra Babel ini.
“Atas dasar itulah, Bangka dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan. Bahkan tak menutup kemungkinan dapat dijadikan selayaknya ‘Kota Santri’. sambungnya.
Keinginan untuk menjadikan Bangka sebagai ‘Kota Santri’ memang sudah lama dicita-citakan oleh Erzaldi, Hal ini tentu bertujuan untuk memberikan porsi lebih kepada para santri agar bisa memanfaatkan ilmunya untuk mengabdi serta membangun Bangka Belitung.
Keseriusan Erzaldi untuk membangun ‘Kota Santri’ ini tidak bisa dianggap main-main. Bahkan dirinya telah menyiapkan program dan rencana dalam mewujudkan keinginan yang dimaksud, antara lain :
Pertama, peningkatan mutu pendidikan agama, yaitu mengubah daerah-daerah tertentu di pulau Bangka dan Belitung menjadi semacam kota santri yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan agama, sehingga masyarakat setempat dapat memiliki akses lebih baik untuk memahami dan mendalami nilai-nilai Islam.
“Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan bertanggungjawab,” tegas Bg Er panggilan sehari-harinya.
Kedua, pengembangan infrastruktur keagamaan, hal ini tentu menjadi kunci utama seperti pembangunan masjid-masjid yang representatif, pusat kegiatan keagamaan dan sarana pendukung lainnya sehingga memberikan warga akses yang lebih baik untuk mengembangkan spiritualitas mereka.
Ketiga, pemberdayaan Ekonomi berbasis keagamaan, tentu ini dapat menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pembuatan pusat-pusat kerajinan dan perdagangan yang mendukung nilai-nilai keagamaan, sehingga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan roda ekonomi di Bangka Belitung.
“Keempat, promosi pariwisata keagamaan Bangka dan Belitung, dari sini kita dapat memanfaatkan kekayaan budaya serta keagamaannya untuk menarik wisatawan, seperti festival-festival keagamaan, pertunjukan seni dan kegiatan lainnya dapat menjadi daya tarik, sehingga menciptakan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk berbagai nilai-nilai mereka dengan dunia luar,” ungkap Erzaldi.
Lanjut Erzaldi, dalam mewujudkan hal ini tentu tak bisa dilakukan sendirian, haruslah ada upaya bersama antara pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga keagamaan agar keinginan dimaksud dapat terwujud.
“InsyaAllah Babel memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bertahan lama. Dengan melibatkan seluruh komunitas, Bangka Belitung dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun daerah yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan keberagaman,” tutup Erzaldi usai bertemu Ketua MUI Babel. Rabu (28/8/24).(Tim)