BABEL.KOBA.SKT.COM – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University menggelar kegiatan Maksimalisasi Nilai Guna “Waste” Sumberdaya Ikan Hasil Tangkap Lebih untuk Hilirisasi “Blue Food” Instan Bergizi dalam Mendukung Ekonomi Biru dan Swasembada Pangan Lokal Tahun Anggaran 2025, bertempat di Gedung Diklat BKPSDMD Bangka Tengah, Senin (01/09/25).
Program ini berfokus pada pengolahan sisa hasil tangkapan ikan menjadi produk bernilai tambah, seperti makanan instan sehat bergizi. Pemanfaatan teknologi pengolahan dan fortifikasi nutrisi tidak hanya mendukung prinsip ekonomi biru yang berkelanjutan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan lokal dengan menyediakan sumber protein yang terjangkau.
Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, didampingi Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Eva Algafry, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa Bangka Tengah memiliki potensi besar di bidang perikanan dengan total produksi tangkap laut pada 2023 mencapai 30.683,40 ton. Komoditas unggulan meliputi cumi-cumi, udang, ikan teri, ikan selar, ikan tenggiri, dan ikan manyung.
“Namun, hasil ini belum termanfaatkan maksimal. Pada musim tangkap Agustus hingga November, sekitar 500 kilogram ikan teri per unit pengolahan ikan terbuang sia-sia. Harganya pun bisa anjlok hingga Rp2.000 per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada jenis ikan lain, seperti ikan tembang dan ikan selar, sementara industri pengolahan ikan belum berkembang,” jelas Efrianda.

Ia menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan hasil tangkapan yang kerap terbuang dapat diolah menjadi produk bernilai jual tinggi dan diterima pasar.
“Pelatihan ini diharapkan semakin mendorong pelaku usaha home industry dalam mengolah hasil perikanan agar memiliki daya saing dan nilai ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.
Efrianda juga memberikan semangat kepada peserta serta mendoakan agar kegiatan berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat Bangka Tengah.(Tim)
Sumber: Diskominfosta Bateng








