Polres Bangka Barat Olahraga Pagi di Bukit Menumbing, Kenalkan Nilai Sejarah kepada Personel

BABEL.BANGKA BARAT. SKT. COM – Polres Bangka Barat kembali melaksanakan kegiatan rutin olahraga pagi, namun dengan nuansa berbeda. Pada Jumat (1/8/25), Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha, S.H., S.I.K. memimpin langsung kegiatan jalan santai menuju Bukit Menumbing, kawasan bersejarah yang menjadi saksi pengasingan Bung Karno dan para tokoh proklamator kemerdekaan.

Olahraga dimulai pukul 07.00 WIB dari Pos 1 Bukit Menumbing. Tidak melewati jalur hutan, para personel berjalan menyusuri jalan aspal berkelok menanjak yang mengarah ke puncak bukit, di mana Pesanggrahan Menumbing berdiri kokoh sebagai bangunan cagar budaya nasional.

“Olahraga ini bagian dari rutinitas Jumat pagi, tapi hari ini kita arahkan ke Bukit Menumbing untuk sekaligus mengenang nilai sejarah bangsa,” ujar Kapolres AKBP Pradana.

Menurutnya, meskipun hanya berjalan santai di jalur beraspal, medan tetap menanjak secara konsisten. Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh peserta untuk tetap menyesuaikan ritme dan memperhatikan kondisi tubuh masing-masing.

“Kita tidak terburu-buru, ini bukan soal kecepatan. Yang penting seluruh personel ikut dan menikmati kebersamaan sambil menyerap nilai sejarah yang pernah terjadi di tempat ini,” tambahnya.

Bukit Menumbing memang bukan sekadar tempat wisata alam. Di sinilah Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan tokoh-tokoh nasional lainnya pernah diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda selama masa agresi militer.

“Melalui kegiatan ini, saya harap anggota Polres Bangka Barat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga memahami bahwa tempat kita berdiri ini punya arti besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ucap Kapolres.

Sesampainya di puncak, para personel beristirahat sejenak sambil menikmati udara sejuk dan panorama Muntok. Beberapa di antaranya menyempatkan diri berkunjung ke dalam pesanggrahan untuk melihat langsung ruang-ruang bersejarah peninggalan tokoh bangsa.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan pembagian air mineral. Kegiatan seperti ini direncanakan akan kembali digelar secara berkala, dengan lokasi-lokasi yang memiliki nilai sejarah atau kebudayaan lokal.(Yd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *