SKT.com Sungailiat ||| Bertempat di rumah makan Pangeran Sungailiat Wakil Bupati Bangka Syahbudin S.IP,.M.Tr.iP melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka membentuk kelompok kerja (Pokja) pengendalian dan pencegahan Aids,TB, Malaria. Kamis (27/07/23).
Wakil Bupati Bangka mengatakan bahwa saat ini Indonesia masuk dalam tiga besar negara teratas dengan beban jumlah kasus tuberkulosis (TB) yang tinggi di dunia serta memiliki epidemi dan dinamika HIV-Aids yang kompleks dan tersebar secara luas.
Kondisi ini semakin memasuki fase krusial dimana terjadi stagnasi penurunan kasus setelah setelah sebelumnya sempat terjadi penurunan kasus sampai dengan tahun 2014.
Lebih lanjut Wakil Bupati Bangka mengatakan dalam rangka Indonesia berupaya untuk mencapai ending Aids,Tuberkulosis,Malaria pada tahun 2030 sejalan dengan komitmen dengan negara lain di tingkat global dan sesuai dengan peraturan Presiden (Perpres) No 67 Tahun 2021 tentang penanganan tuberkulosis dimana terdapat target penurunan angka kejadian (incidence rate) TBC menjadi 65 / enam puluh lima per 100.000 / seratus ribu penduduk.Dan angka penurunan kematian akibat TBC menjadi 6 per 100.000 penduduk.
“Disamping itu Indonesia perlu mencapai minimal 405 Kabupaten/Kota mencapai eliminasi Malaria di tahun 2024 serta seluruh wilayah Indonesia telah eliminasi paling lambat pada tahun 2030″, katanya.
“Upaya mendukung tercapainya tujuan tersebut dipandang perlu partisipasi dan peran serta dari pemimpin daerah mulai dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota bahkan ketingkat desa.Hal ini dikarenakan Aids,TB,Malaria merupakan penyakit menular yang perlu perhatian serius.Untuk itulah diperlukan adanya Pokja pengendalian dan pencegahan Aids,TB,Malaria yang tidak hanya berasal dari sektor kesehatan saja tetapi memerlukan kolaborasi dan kerja sama dengan sektor non kesehatan”, jelasnya.
“Momen ini mudah mudahan bisa memberikan masukan dan kontribusi yang positif bagi kita semua sehingga nantinya kita bisa mengoptimalkan peran serta kita semua dalam rangka menuntaskan kasus Aids,TB,Malaria di wilayah kita mulai dari desa hingga ke provinsi Bangka Belitung”, tutup Syahbudin.||| AR
Editor : $