PJ. Bupati Bangka M Haris Pimpin Rakor Bersama Stakeholder Terkait Masyarakat Terdampak Stanting

SKT.com Bangka ||| Pj Bupati Bangka memimpin rapat koordinasi yang dihadiri oleh para Stakeholder terdiri atas Kepala OPD, para Camat seperti, Sungailiat, Mendo Barat, Belinyu dan Riau Silip. Yang mana umumnya Kecamatan tersebut masih ada warga masyarakatnya yang terdampak stunting.

 

Rapat koordinasi itupun dihadiri langsung oleh Pj Bupati Bangka, M. Haris AR, AP, MH, Sekda Bangka Drs. Andi Hudirman, Ketua Tim Penggerak PKK, Farrah Diba. Adapun tujuan dari rapat tersebut, adalah penanganan stunting yang masih terjadi khususnya di wilayah-wilayah Kecamatan seperti, Mendo Barat, Belinyu, Riau Silip, maupun Sungailiat, senin (16/10/23).

Penegasan yang disampaikan langsung oleh Pj Bupati Bangka bahwa stunting di Kabupaten Bangka semua perangkat dan stakeholder terkait harus dapat bersinergi dan menjadi tanggung jawab bersama. Hal itupun bukan hanya menjadi tanggung jawab Kades ataupun Lurah semata serta Camat saja, akan tetapi bagaimana untuk dapat mengatasi masalah itu dengan cara berbagi tugas dan tanggung jawab semua OPD-OPD yang ada di Kabupaten Bangka.

Berita Lainnya..  Hadiri Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus KONI Kab Bangka, M Haris Katakan Ini

Hal tersebut disampaikannya, saat dirinya memimpin rapat koordinasi penanganan stunting di ruang OR Bangka Setara dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Bangka menyampaikan, bahwa masalah stunting ini adalah masalah bersama. Untuk itulah semua OPD dan Stakeholder yang dapat secara bersama-sama khususnya dalam penanganan stunting yang masih terjadi di Kabupaten Bangka.

“Ada beberapa hal dalam kesempatan ini yang ingin saya sampaikan, diantaranya dalam kuartal desember sampai dengan bulan maret 2024 nantinya kita fokuskan terhadap desa-desa ataupun Kecamatan yang banyak terdampak stunting, seperti Mendo barat. Menang kita akui, anggaran dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat sangat masih sedikit. Apalagi saat ini sudah bulan Oktober,” terang Haris.

Dikatakannya, untuk masing-masing OPD sudah dijelaskan tugas maupun tanggung jawabnya. Jadi bukan hanya tugas serta tanggung jawab Kecamatan, Desa, atau Kelurahan semata. Maka dari itulah untuk masalah penanganan stunting ini harus keroyokan dengan secara bersama-sama.

Berita Lainnya..  Pj Gubernur dan Pj Bupati Bangka Hadiri Tabligh Akbar Tasyakuran Majlis Yasin dan Sholawat di Rambak

Untuk tahun 2023 ini, tinggal 2 bulan lebih lagi. Jadi nantinya kita intensifkan untuk membentuk tim, yang mana tim tersebut, saya langsung yang mengetuai. Nantinya kita akan membuat nomor pengaduan melalui nomor WhatsApp pribadi saya. Jadi kalau ada pengaduan langsung dari masyarakat, silahkan untuk disampaikan melalui WA, bukan nomor telepon biasa,” tuturnya.

Ditambahkannya, semoga saja pada akhir tahun 2024 nantinya Kabupaten Bangka akan dapat terbebas dari stunting minimal zero stunting. Maka dari itu segala upaya harus dilakukan mulai dari sekarang ini. Seluruh OPD-OPD dan jajaran yang ada di Pemkab Bangka harus bergerak bersama dan bersinergi dalam pencegahan serta penanganan stunting. Baik dengan cara edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga kesehatan dan gizi seimbang maupun menjaga kebersihan lingkungan dan ketahanan pangan keluarga. Sangat penting diperhatikan, hal ini penting untuk dilakukan demi mencegah permasalahan baru khususnya kasus baru stunting.

Berita Lainnya..  Bupati Bangka H. Mulkan Hadiri Prosesi Peletakan Batu Pertama Masjid Jabal Nur

“Kita harapkan seluruh OPD punya peran serta dalam menjalankan tugasnya dan tanggung jawabnya. Kita juga harus dapat memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga keseimbangan gizi keluarga. Pencegahan sangat perlu kita lakukan, khususnya kepada para generasi muda untuk tidak melakukan pernikahan pada dini, yang berakibat pada kehamilan dan kelahiran bayi yang mengidap kasus stunting. Peranan tokoh agama dan KUA juga penting untuk mengedukasi warga masyarakat. Intinya stunting ditimbulkan dari akibat asupan gizi yang kurang baik serta tidak seimbang. Hal itu dapat juga diakibatkan karena faktor ekonomi serta ketidaktahuan masyarakat pentingnya untuk menjaga gizi keluarga khususnya anak balita,” tutup PJ. Bupati Bangka M. Haris.||| Red/**

 

 

 

Editur : Skt

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *