ππΊπ.πππ πΏππππππππππππ ||| π³ππ πΎππππ πππππ ππ π±πππππ π±πππππππ π’ππππ πΌπππππ πΏπππππππ πππππ’ππ (πΌπΏπ) πΏπππππ πΏππππππππ πππ πΏππ½π πππππππππ πππππππππππ.
Silaturahmi tersebut dikatakan Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Bangka Belitung tidak lain untuk menjalin sinergitas.
Kedatangan MPW Pemuda Pancasila Bangka Belitung disambut baik oleh Sekretaris PWNU Babel, Darwis Netta di Sekretariat PWNU Babel didampingi KH. Zahirin selaku Rois Syuriah PWNU dan juga Firmantasi S.ag MH selaku ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pangkalpinang, Rabu (30/08/23).
” Hari ini kami sangat bangga, karena kedatangan ormas besar di Bangka Belitung yakni Pemuda Pancasila yang datang mengajak audiensi terkait kenegaraan, merawat negara, menjaga stabilitas daerah. Bagi kami NU dan Pemuda Pancasila adalah aset bangsa yang selalu hadir dalam menjaga keutuhan NKRI, yang mana harus kita perjuangkan bersama – sama,” ucapnya.
” Maka dari itu mari bersama kita perjuangkan NKRI ini di seluruh penjuru yang ada di Bangka Belitung, agar negeri kita ini damai dan untuk memajukan daerah – daerah yang ada di Bangka Belitung,” ujarnya.
Dilanjutkan Darwis terkait polemik yang ada di Bangka Belitung, yang dilakukan beberapa orang atau yang dianggap sekelompok merasa ada permasalahan. Ia berharap itu bisa dikomunikasikan dengan baik, karena tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik atau bertabayun.
” Tidak hanya itu, terkait perbedaan agama dikatakan Darwin justru anggap lah perbedaan itu sebuah harta yang luar biasa. ” Ini juga bukan menjadi masalah, selama ketentuan dalam memimpin itu tidak melanggar aturan-aturan yang sudah tupoksinya dan juga apa yang telah disyaratkan menjadi PJ tidak masalah. Kita terima dengan baik karena itu bagian dari kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” terangnya.
Apalagi Bangka Belitung yang dikatakan orang adalah miniatur Indonesia. ” Jadi harusnya kita bangga dengan adanya perbedaan ini, karena adalah harta bagi kita masyarakat Bangka Belitung. Dan ini juga harus kita jaga sesuai dengan kearifan lokal di Bangka Belitung,” jelasnya.
Karena dijelaskan juga tidak mungkin miniatur Indonesia ini terbangun sendiri kalau bukan karena leluhur kita pada kearifan lokal yang ada di Bangka Belitung. ” Leluhur kita juga punya penilaian bahwa siapa pun boleh memimpin di Bangka Belitung tanpa melihat persoalan – persoalan atau perbedaan itu,” tuturnya.
” Jadi kalau kami di NU apabila ada masalah mari kita selesaikan dengan bertabayun. ajak bicara baik – baik. Jangan saling mencurigai, jadi tau omongan mana yang benar. Ataupun kalau tidak artinya kita terpancing pada isu yang dibangun oleh sekelompok kecil orang yang kemudian ingin menghancurkan negeri ini,” tutupnya.||| Red
Editor : $