BABEL. SKT.COM – Insan pers kini mulai tercoreng lagi pasalnya oknum wartawan membuat ketidaknyamanan ataupun heboh dengan salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN) di salah satu instansi Desa yang ada di Bangka Belitung khususnya Bangka Barat.
Yang membuat heboh masyarakat di karenakan oleh segelintir yang mengatasnamakan wartawan meminta uang kepada Kadus tanjung batu upaya jangan di beritakan pekerjaan yang dilakukan oleh warga dusun Tanjung batu.
Kebanyakan masyarakat umumnya provinsi Babel sebagian bekerja sebagai penambang tima dengan adanya suatu pekerjaan pertambangan semakin mudah para oknum wartawan untuk memeras pelaku tambang,
Contohnya Kadus tanjung batu (GS) diminta ketemu oleh oknum wartawan dan meminta sejumlah uang siapa saja yang bekerja di area dusun Tanjung batu harus memberi sejumlah uang kepada mereka ( oknum wartawan) dengan berat hati pak Kadus menuruti keinginan mereka.
“Berapa hari kemudian oknum media memberitakan pekerjaan yang di dusun Tanjung batu artinya tidak sesuai janji mereka kepada saya”, ucap Kadus tanjung batu.
Saat di konfirmasi ulang oleh Tim Mabes (media bersama) Kadus Tanjung Batu menyampaikan tulisan meraka sebelumnya berbicara bahwa Mang Yan yang mengatur semua APH dan kegiatan bekerja terus padahal namanya mang Yan tak ada orangnya disini.
” Berbicara seperti itu karena saya dekat dengan nelayan, mereka juga bilang saya yang ngatur-ngatur APH, bagaimana saya mengatur semua APH sedangkan begitu pemberitaan kegiatan juga di berhentikan APH”, sambungnya
Dalam suatu salah satu pemberitaan juga mereka menyebutkan Polsek memfasilitasi kegiatan di mengkubung padahal waktu itu Polsek sebagai penengah takut ada keributan demi menjaga kamtibnas di wilayah sinik.
Pihak Polsek dan APH lainnya serta instansi tak memberi izin berkegiatan disitu tetapi memang masyakat Kecamatan Belinyu dan Riau silip lah yang bekerja untuk nyarik makan di lokasi tersebut.
Dengan tindakan yang mencoreng nama wartawan kepulauan Bangka Belitung semakin jelas di provinsi ini, kualitas dan kuantitas kinerja seorang jurnalis membuat malu wartawan lainnya yang mana kasus di kabupaten Bangka Barat sebelumnya pernah juga terjadi oknum wartawan terlibat pungli sampai sekarang masih menjalani proses hukum yang berlaku di Republik Indonesia ini.
“Apakah insan pres di provinsi ini tidak akan takut dan jera dengan kejadian ini”, sambung Kadus tanjung batu. sabtu (16/12/23).
Apakah ada upaya pak Kadus dalam kasus ini melaporkan ke pihak berwajib atau mengikuti proses hukum yang berlaku di negara kita tanya Tim Media Mabes.
Sambil berlalu beliau berkata kita lihat saja biar pihak yang dalam wadah jurnalis bisa menindak dulu dan tindakan apa yang akan di beri kepada mereka (Red-wartawan) karena wadah atau kepengurusaninsan pers diprovinsi Babel ini. (Tim)